Selasa, 22 Mei 2012

PR Bahasa Indonesia [pengalaman pribadi]


KAU TERINDAH



Kulihat dia sedang berdiri didepan kelas, bercanda ria dengan sahabatnya. kulihat seluruh yang ada pada dirinya. Rambutnya sebahu, kulitnya putih, dan tingginya semampai. Ku selalu membayangkan dia menjadi miliku, tak akan sekalipun ku menyakiti hatinya. Betapa bahagianya diriku bila semua itu menjadi kenyataan dan berapa beruntungnya diriku bila itu terjadi, Dialah Alina, gadis yang selama ini selalu ada dalam mimpiku dan selalu ku ingat, tak peduli apapun yang sedang ku lakukan. Bagi diriku, dialah yang terindah, wanita yang sempurna.


Aku adalah pria yang pemalu terhadap wanita. Jangankan mengungkapkan rasa cintayang terpendam dalam jiwa, Berbicara dengan wanita yang kusuka saja terkadang aku salah tingkah. Atas dasar sifat itulah, aku hingga kini tak bisa memilikinya. Aku hanya bisa memperhatikan tingkah lakunya saja, yang terkadang membuaatku tertawa geli melihat sifatnya itu.Melihat sifatku itupun,tak jarang teman temanku meledek aku yang tak punya nyali dan rasa percaya diri.Aku sering diejek teman temanku yang membuat mukaku memerah karena tak kuasa menahan rasa malu yang kurasa.
Setiap malam aku memikirkannya,aku sudah tak kuasa lagi untuk memendam rasa ini.Aku harus mengubah sifatku ini,yang aku tuju hanyalah Alina.Tak akan pernah ada wanita yang mampu menggantikannya didalam hatiku.Aku berniat untuk mendekatinya dan berharap dia akan menerima ku apa adanya.Walaupun jika pada akhirnya akan berakhir dengan luka,tapi aku akan tetap mencoba.


Hari demi hari kami berdua mulai akrab.Kami sering mengobrol tentang apa saja yang terkadang membuatku lupa,bahwa aku sedang berbicara dengan wanita yang kuimpikan.Hal yang hari ini baru kulakukan,yang sebelumnya tak pernah terjadi dalam hidupku.Waktu berlalu,kami berdua pun semakin akrab saja.Akupun berfikir,saat inilah saatnya aku mengungkapkan rasa ini pada Alina.


Aku mengajaknya kesebuah taman.Kami duduk dibawah pohon rindang,aku memulai pembicaraan,dengan gugup menahan detak jantung yang berdetak begitu kencang,aku mulai mengungkapkannya,kuraih tangan mulusnya perlahan,aku mengatakan cinta kepadanya.Tentu saja Alina terkejut,tak menduga aku akan mengungkapkan rasa cintaku padanya.Raut wajah Alina mulai berubah,raut wajah menyesal.Dia mulai berbicara dengan suara yang nyaris tak terdengar.Dan yang kudengar sangat menyakitkan hatiku,dia mengatakan bahwa ia telah mampunyai kekasih,yang tak lain adalah sahabatku sendiri.Sahabat yang selama ini sering meledeku.Hatiku remuk,hancur menjadi beratus kepingan,seandainya aku bukan lelaki,aku akan menangis sejadi jadinya,sekeras mungkin sehingga rasa sakit ini bisa terobati.


Sejak saat itu,aku dan Alina menjadi saling menghindar,rasa sakit atas kegagalan cinta itu masih membekas direlung hati yang terdalam.Namun,aku masih bersyukur untuk mengenal Alina.Bagi diriku itu saja sudah membuat senang.Masa masa saat aku dan Alina bisa bercanda sehingga perasaan terhanyut.Mencintai Alina merupakan anugerah terindah yang diberikan tuhan pada diriku.


Kubukanlah cantikmu yang kucari,bukanlah sesuatu yang berlebih yang kunanti,tetapi ketulusan hati yang abadi.Aku pun tahu mawar tak seindah dirimu,awan tak seteduh tatapanmu,tetapi kau tahu yang kutunggu hanya senyumanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar